Cilacap - Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah melakukan salah satu kegiatan Kemandirian yaitu Kegiatan membatik. Salah satu kegiatannya adalah Pewarnaan Batik agar tercipta Batik yang berwarna indah dan cantik untuk dipandang, Kamis (29/12/2022).
Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. Batik Indonesia dapat berkembang hingga sampai pada suatu tingkatan yang tak ada bandingannya baik dalam desain/motif maupun prosesnya.
Baca juga:
Sinegritas Babinsa dan Mahasiswa Bantu Warga
|
Untuk mendapatkan warna batik yang cantik maka dilakukan proses pewarnaan kain batik. Ada dua jenis cara mewarnai batik yaitu celup dan colet. Celup biasa digunakan untuk mewarnai bagian kain yang luas seperti background. Satu kali pencelupan, hanya bisa satu warna. Sedangkan colet, digunakan untuk mewarnai bagian batik yang lebih detail dan membutuhkan banyak warna. Caranya mirip seperti melukis dengan kuas, hanya saja media yang diwarnai hanya bagian tertentu saja.
Seperti halnya diungkapkan oleh Kasubsi Pengelolaan Hasil Kerja (Lohasker) Kaslam Priyanto, bahwa proses pewarnaan sangat menentukan keindahan corak yang dipancarkan dari batik itu sendiri.
"Proses setelah menggambar pola dan pembatikan yang dilakukan dengan telaten adalah proses pewarnaan kain, pewarnaan ini sangatlah penting karena warna akan mempengaruhi kecantikan suatu batik, " ujar Kaslam.
Beliau juga menerangkan bahwa banyak motif dan warna yang telah diproduksi batik permisan nusakambangan. Bahkan juga hasilnya pernah sampai ke mancanegara.
"Batik Lapas Permisan memiliki banyak corak dan motif yang cantik. Harapannya batik hasil karya WBP Lapas Permisan ini lebih dikenal masyarakat dan dapat dicintai masyarakat, " tambah Kaslam Priyanto.