Alokasi Kredit Usaha Rakyat Untuk UMKM Tahun 2022 Capai Rp.338 Triliun

    Alokasi Kredit Usaha Rakyat Untuk UMKM Tahun 2022 Capai Rp.338 Triliun

    JAKARTA - Perusahaan-perusahaan badan Usaha Milik Negara (BUMN) dipastikan fokus pada peningkatan pembiayaan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Demikian dikatakan Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam akun media sosial pribadinya, Rabu (6/7/2022).

    "BUMN tetap fokus pada aspek pembiayaan dan pendampingan dan membantu membuka pasar bagi para pelaku UMKM, " ujarnya

    Menteri Erick juga menegaskan keberpihakan Kementerian BUMN terhadap kemajuan UMKM di Indonesia seperti dengan melakukan pembagian Nomor Induk Berusaha (NIB), yang berkolaborasi bersama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

    Kolaborasi ini dinilai penting karena keberhasilan suatu program tidak bisa hanya dilakukan oleh satu kementerian.“Keberpihakan kepada UMKM sesuai dengan Instruksi Presiden (Joko Widodo) yang selalu menekankan bahwa basis pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah ekonomi kerakyatan, ” katanya

    Menurut Menteri Erick, Presiden Joko Widodo, selalu menekankan bahwa Indonesia bukan merupakan negara kapitalis dan oligarki, melainkan negara dengan fondasi kuat yang didorong berdasarkan ekonomi kerakyatan dan UMKM.

    Dalam hal ini, pemerintah ingin menjadikan UMKM sebagai rantai pasok yang berkesinambungan untuk para pemain global Indonesia.

    "Jadi nggak bisa berdiri sendiri kalau di antara kementerian tidak berkolaborasi dan kami tentu tidak jeruk makan jeruk, tugas Pak Bahlil, Pak Teten, Kadin, saya ambil, tidak, " tuturnya,

    Lebih lanjut Menteri Erick mengatakan, Presiden Joko Widodo menargetkan proporsi pembiayaan untuk UMKM pada 2024 mencapai 30 persen dan terus meningkat hingga 50 persen.

    Kebijakan melalui sistem Online Single Submission (OSS) ini merupakan upaya pemerintah agar porsi pembiayaan untuk UMKM Indonesia kalah dengan tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.Selain itu, pemerintah memastikan alokasi kredit usaha rakyat untuk UMKM tahun ini mencapai Rp338 triliun naik dari 2021 yang sebesar Rp260 triliun.

    “Saya yakin sistem OSS dapat berjalan optimal. Holding ultra mikro yang terdiri atas BRI, PNM, dan Pegadaian mampu menumbuhkan 7, 1 juta lapangan kerja dengan pembiayaan Rp1 juta hingga Rp4 juta tanpa agunan kepada nasabah PNM Mekaar, ” pungkasnya. (***)

    jawa barat
    Nanang Suryana Saputra

    Nanang Suryana Saputra

    Artikel Sebelumnya

    Netty Prasetiyani: Pemerintah Harus Memberikan...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Desa Tulung Klaten Gelar Upacara Penutupan Karya Bakti Mandiri Klaten Bersinar (KBMKB) Ke-XXVI
    Arahan Dari Kepala Biro BMN Pengadaan Pra Dipa, Rutan Kudus Ikuti Secara Virtual
    Rutan Kudus Ikuti Arahan Kepala Biro BMN Dalam Pengadaan Pra DIPA Anggaran 2025 Secara Virtual
    Pertama Kali WBP Lapas Purwokerto Bedah Buku Kepemimpinan dalam Ragam Budaya

    Ikuti Kami